Rabu, 20 Januari 2016

Mikrofon Andalan Untuk Dapur Rekaman

Setiap lagu yang kita dengarkan pasti menyampaikan pesan tertentu sesuai dengan lirik yang ada pada lagu tersebut. Pesan dari lagu tersebut tentunya bisa disampaikan melalui peran seorang vokalis yang melantunkan nada vokalnya dengan teknik yang baik juga pengucapan kata yang jelas. Dalam proses rekaman sebuah lagu, seorang vokalis memiliki tanggungjawab yang besar untuk melantunkan kata demi kata dengan intonasi yang baik serta pengucapan yang jelas. Peran mic condenser juga sangat menentukan bagaimana hasil akhir dari kualitas suara yang dihasilkan. Jangan sampai saat sang vokalis sudah mengeluarkan seluruh tekniknya dengan baik tetapi, input suara yang diterima oleh mic condenser kita tidak mampu menyuguhkan kejernihan dan keaslian suara yang memukau.

Untuk itu, Dover Music Media berhati - hati dalam memilih mic condenser mana yang akan digunakan untuk menghasilkan suara vokal yang benar - benar asli dan jernih. Setelah menghadapi banyak pertimbangan, akhirnya kami memilih mic condenser AKG Perception 200.



Desain mic ini berbentuk menyerupai peluru dengan spiral kapsul berukuran 1 inci, dilapisi kerangka metal berwarna biru muda, memiliki dua panel untuk mengatur filter dan pad. Bodi dari mic ini memiliki berat sekitar setengah kilogram karena terbuat dari paduan besi karbon serta pola besi yang saling bertautan untuk melindungi kapsul mic yang sensitif.

Frekuensi yang dihasilkan oleh AKG Perception 200 pada umumnya berada di atas 100Hz pada area tengah (tautan besi) mic tersebut dan 10KHz pada bagian atas mic yang tentunya menjadikan kualitas suara terdengar "luas". Jadi, rata - rata respon frekuensi yang dihasilkan antara 20Hz hingga 20KHz.

Dengan sensitifitas rangkaian terbuka mencapai 18mV/PA, mikrofon ini memiliki tingkat kebisingan yang berat pada 16dBA, atau rasio sinyal bising sebesar 78dBA. Hal ini sangat wajar untuk mikrofon jenis ini tetapi, lebih dari cukup untuk urusan merekam suara vocal yang jernih.

Kualitas suara yang dihasilkan oleh mikrofon ini cukup memuaskan. AKG Perception 200 berhasil menggabungkan frekuensi suara rendah yang hangat sekaligus frekuensi suara tinggi yang "luas". Karakter yang bisa kita lihat adalah dominannya menangkap frekuensi suara rendah daripada frekuensi suara tinggi. Jadi, jika vokalis kita memiliki karakter suara yang "nge-bass" dan cenderung berat lebih baik atur jarak antara posisi vokalis dengan mikrofon agar tidak terlalu dekat. Memang kita akan mendengar bahwa karakter suara vokalis tersebut terdengar agak enteng ketika posisinya agak jauh dari mikrofon tetapi, usaha tersebut cukup baik agar suara yang diterima oleh mikrofon tidak terlalu "nge-bass" dan "over". Bila karakter suara dari vokalis cenderung ke arah "pop" maka, kita bisa mendekatkan jarak antara vokalis dengan mikrofon tetapi, jangan lupa untuk mengaktifkan panel low-cut filter agar suara "treble" vokalis kita dapat ditekan sehingga tidak menyakitkan telinga ketika didengar.

AKG Perception 200 menghasilkan suara akustik yang hangat ketika digunakan untuk merekam gitar akustik. Kita dapat mendengar "ambiance" dari suara gitar akustik yang kita rekam sehingga tidak melunturkan keaslian karakternya meskipun hal itu dapat kita capai tergantung dari posisi mikrofon kita. Memang bukan hal yang mudah untuk menentukan posisi mikrofon yang tepat untuk menghasilkan suara gitar yang indah karena tidak ada teori pasati mengenai penempatan posisi mikrofon untuk merekam gitar akustik dan hal ini dialami oleh semua jenis mikrofon.

Jika anda ingin merasakan sensasi dari AKG Perception 200, anda bisa menghubungi kami dan melakukan "Demo Recording" untuk sekedar mencicipi dapur rekaman. Atau mungkin anda ingin menciptakan single lagu anda untuk dipasarkan? Kami siap melayani anda dan memberikan yang terbaik! 

Sekian review dari AKG Perception 200. Tunggu review kami selanjutnya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar